Selamat Datang di website PT. MAXPRO KURNIA MEGAH. Kami merupakan perusahaan distributor Geosynthetic di Indonesia yang berdiri sejak tahun 2017. Produk kami antara lain Geotextile Non Woven, Geotextile Woven, Continous Filament, Geomembrane, Geogrid, Paranet, Geo Composite, Geopipe, Plastik Cor, Drainage Cell, Geocell, dan Geobag.
Kami berlokasi di Kota Tangerang. Temukan berbagai produk terbaik kami dengan kualitas dan harga jual termurah sesuai dengan kebutuhan anda.
Geogrid vs Geotextile
Geogrid vs Geotextile – Banyak pekerjaan proyek konstruksi jalan yang memakai geotextile. Di sisi lain, kemajuan teknologi juga memunculkan ragam geosintetik lain yang memiliki kelebihan dibandingkan geotextile, seperti geogrid.
Apabila Kamu dihadapkan pada pilihan geogrid atau geotextile, Kamu akan lebih memilih yang mana?
Di artikel kali ini mari kita bahas pengertian serta fungsi dari geogrid dan geotextil, supaya kamu bisa pilih sesuai dengan kebutuhan kamu nih.
Geogrid Adalah?
Suatu inovasi geosintetik terkini yang dibuat untuk menutupi kekurangan geotextile, terutama pada permasalahan kekakuan bahan.
Geogrid merupakan material geosintetik yang berupa lembaran dengan lubang- lubang seperti frame yang mana fungsinya sebagai tulangan untuk memperkuat struktur perkuatan tanah. Cara kerja Geogrid ini adalah di gelar di atas permukaan tanah yang setelah itu diberi timbunan sehingga terjadi interlocking akibat masuknya timbunan kedalam lubang- lubang rusuk dari geogrid sehingga menghasilkan tahanan gesek yang tinggi.
Sama seperti geotextile yang merupakan material untuk digunakan dalam konstruksi suatu proyek. Geogrid mempunyai sifat yang tidak disediakan oleh geotextile pendahulunya.

Jenis – Jenis Geogrid
Geogrid terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Geogrid Biaxial
Jenis geogrid dengan bukaan berbentuk persegi empat dan biasanya digunakan sebagai bahan stabilisasi atau perkuatan pada jenis tanah yang sangat lunak seperti lahan gambut, rawa, dan daerah berlumpur. Geogrid jenis ini biasanya dibuat dari bahan Polypropylene dan Polyethylene.
2. Geogrid Uniaxial
Memiliki bentuk bukaan tunggal dalam satu ruas seperti bentuk persegi panjang. Bisa digunakan untuk perkuatan tanah, tetapi khusus pada fungsi khusus seperti stabilisasi lereng (slope) serta dinding penahan tanah.
3. Geogrid Triaxial
Bukaan geogrid triaxial berbentuk segitiga dan memiliki fungsi yang sama dengan jenis biaxial. Tetapi berbeda secara performa, jenis ini lebih baik dibanding dengan geogrid biaxial karena susunan rongganya yang lebih kaku, sehingga penyebaran beban menjadi lebih rata.
4. Polyester Geogrid
Dikenal juga sebagai PET Grid merupakan anyaman benang polyester. Dibuat dengan menganyam benang maupun filament dan bagian luarnya dilapisi dengan polymer atau bahan non-toxic.
Kegunaan Geogrid
Geogrid banyak dipakai dalam proyek pembangunan karena materialnya yang lebih kokoh dibanding geotextile. Tidak hanya untuk membantu dalam proyek konstruksi jalan, geogrid juga diterapkan untuk perkuatan tanah pada lereng, abutment( kepala) jembatan, perkuatan tanggul, dan landfill( Tempat Pembuangan Akhir).
Pemakaian geogrid pada konstruksi jalan dapat membantu meningkatkan daya dukung tanah karena penyebaran beban yang seimbang sehingga dapat terhindar dari penurunan tanah setempat dan tidak mudah bergelombang.
Apa Itu Geotextile?
Geotextile merupakan salah satu material yang sangat banyak dipakai. Dimana letak geografis Indonesia sebagian besar kondisi tanahnya merupakan tanah lunak. Material ini sangat membantu dalam perkuatan tanah dengan anggaran yang relatif ekonomis dibandingkan dengan metode perkuatan tanah yang lain. Tidak hanya itu dari segi memiliki daya tahan yang baik sehingga tanah tidak mudah ambles.

Jenis – Jenis Geotextile
Geotextile dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Geotextile Woven
Merupakan geotextile yang dibuat dari bahan dasar serat sintetis tenunan, terbuat dari polyester (PET) atau polypropylene (PP). Woven memiliki tekstur seperti terpal karena pembuatannya dianyam dan berwarna hitam.
2. Geotextile Non Woven
Salah satu jenis geotextile berbentuk lembaran dan tak beranyam (non woven) dibuat dari serat-serat polymer yang bahan dasarnya polypropylene/polyester. Geotextile non woven memiliki tekstur seperti karpet dan berwarna putih.
Fungsi / Kegunaan Geotextile
- Perkuatan dasar timbunan
- Konstruksi jalur rel kereta api, longsoran
- Breakwater atau Jetty
- Konstruksi bronjong
- Mencegah bercampurnya tanah lunak dan batu agregat
- Drainase horisontal dan vertikal
Keduanya memiliki daya tahan terhadap sinar UV dan bahan zat kimia. Demikian pembahasan mengenai Geogrid dan Geotextile. PT. MAXPRO KURNIA MEGAH juga menyediakan jasa pemasangan Geosynthetic lainnya On Site dan siap mengirim barang ke seluruh provinsi di Indonesia. Untuk melihat produk kami lebih lengkap silahkan klik disini dan untuk pemesanan serta informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami di link berikut ini https://maxprokurnia.co.id/kontak-kami/.