Cara Membuat Kolam Ikan Lele Sederhana

Cara Membuat Kolam Ikan Lele Sederhana

Cara Membuat Kolam Ikan Lele Sederhana – Budidaya ikan lele bioflok adalah budidaya lele yang menggunakan metode pengubahan senyawa organik dan anorganik yang mengandung oksigen (O), karbon (C), nitrogen (N), dan hidrogen (H) menjadi sludge dengan mengandalkan mikroorganisme atau bakteri pembentuk gumpalan (flok) yang dapat mengkonversi biopolymer menjadi bioflok.

Bioflok yang dimaksud dapat berbentuk campuran heterogen dari mikroba seperti protozoa, plankton, dan fungi. Selain itu, bioflok juga dapat ditemukan dalam bentuk polimer organik, partikel, koloid, dan kaiton yang berinteraksi di dalam air.

ARTIKEL LAINNYA : Cara Membuat Kolam Bioflok Untuk Lele

Cara Membuat Kolam Ikan Lele Sederhana
Cara Membuat Kolam Ikan Lele Sederhana
Manfaat kolam Bioflok : 
  1. Kualitas air kolam lebih terjaga.
  2. pH air lebih stabil.
  3. Limbah di dalam kolam jadi sedikit dan lebih ramah lingkungan.
  4. Kotoran air dikonversi menjadi bakteri sebagai pakan alami lele.
  5. Kadar amonia di dalam kolam bisa ditekan.
  6. Tak perlu sering mengganti air kolam, karena aktivitas mengganti air kolam justru merusak biosekuriti kolam.
  7. Hemat lahan budidaya.
  8. Budidaya bisa dilakukan tanpa cahaya matahari.
  9. Padat tebar bisa mencapai 3.000 ekor per m3.
Sumber : efishery.com

Kekurangan : Sistem bioflok membutuhkan listrik, yang merupakan kelemahan. Untuk meningkatkan kandungan oksigen di air kolam, ada aerator. Ketika aerator berhenti bekerja, air akan menjadi asam karena nitrat, bukan oksigen.

Kelebihan : Sistem bioflok menjadi populer di kalangan pembudidaya ikan karena memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan model kolam konvensional, seperti : Ikan Berkembang Dengan Cepat, Ikan Tumbuh Lebih Baik, Menghemat Air, Menghemat pakan

Cara Membuat Kolam Ikan Lele
Cara Membuat Kolam Ikan Lele
Cara pembuatan kolam : 

1. Buat kolam sebagai media budidaya
Sebelum memulai budidaya, Anda perlu menyiapkan beberapa peralatan penting. Kolam yang digunakan untuk budidaya bioflok adalah kolam bulat dengan drainase sentral yang memiliki diameter sekitar tiga meter dan kedalaman dua meter. Anda harus memastikan bahwa kolam bersih dan memiliki cukup air.

2. Persiapkan bahan untuk pembuatan media bioflok
Untuk membuat media bioflok, Anda perlu bahan seperti garam krosok 1 kg/m3, kapur dolomit 50-150 gram/m3, molase 100 ml/m3, dan probiotik yang terbuat dari baketri Baccilus sp. 10 ml/m3 yang dibuat dengan kombinasi bioflok dan sel multi.

3. Siapkan bioflok di dalam kolam
Semua bahan tersebut dilarutkan dengan air secara berurutan dan dimasukkan ke dalam kolam. Setelah semua bahan dilarutkan, Anda dapat mendiamkan kolam selama tujuh hingga sepuluh hari sampai permukaannya menjadi licin.

Setelah bahan dimasukkan, sistem aerasi harus diaktifkan. Untuk memastikan oksigen tersebar merata di seluruh kolom air kolam, peletakan batu aerasi disesuaikan. Kecepatan aliran oksigen adalah 10 liter per menit.

4. Perhatikan kualitas air di dalam kolam

Proses selanjutnya dalam pembuatan kolam ikan bioflok adalah mengukur kualitas air. Kualitas air harus dipertahankan dengan pH 6–8 dan kandungan oksigen terlarut minimal 3 mg/L.

5. Tebarkan benih ikan budidaya
Tebarkan benih ikan ke dalam kolam setelah media air selesai. Masa adaptasi benih di kolam adalah satu hingga dua minggu. Pakan harus diberikan setiap hari kepada benih yang masih hidup.

6. Lakukan pemeliharaan ikan budidaya secara berkala
Ikan kolam diberi makan dua kali sehari: pagi dan sore. Selama pemeliharaan, Anda harus memastikan bahwa air di dalam kolam ikan bioflok tetap dalam kondisi yang baik.